Ceritasemi.ml - Kisah ini berawal dari bertemu nya aku dengan sesama pecinta seks yang berkerudung. Ternyata dari kisah nya untuk mendapatkan cewek-cewek yang berhijab sangatlah banyak di jajakinya.
Ada juga kisahnya dari cewek-cewek yang bekerja di toko-toko berjilbab dan bisa untuk di ajak kencan. Pertemuanku dengan Angga yang saat itu aku mulai di ajari untuk gimana cara nya untuk mendapatakan cewek-cewek yang bisa di ajak kencan untuk tidur.
Pesannya sih , yang penting kita harus berani kenalan dulu. Kalau memang ternyata cewek itu mau di ajak berkenalan dan mau di ajak maen keluar atau pulang bareng, sudah jelas para cewek-cewek itu mau untuk di kencani.
Dan pada akhirnya semenjak pertemunku dengan Angga , kami pun segera beroperasi utuk mempraktekan nya.
Kami pun segera beranjak dari banyak pertokoan yang menjual kerudung –kerudung.
Ketika kami sampai pada tujuan , kami menuju took jilbab untuk mencoba melihat-lihat dan melihat kondisinya dulu.
Kami pun berputar-putar dulu untuk melihat contoh2 hijab yang di gantungkan . Sudah beberapa lama kemudian pengunjung agak mulai sepi, tinggal bebrapa orang saja.
“Mau cari apa Mas….”? Tanya penjaga toko hijab itu.
Kemudian aku pun menoleh ke arah wanita yang memanggilku itu. Dan saat aku menolehkan pandangan ku, ternyata seorang penjaga toko jilbab yang sangat molek sekali dengan gaya hijabnya yang modern.
Dengan jilbab yang di selempangkan saja, dengan kombinasi baju yang agak ketat sehingga terlihat jelas bentuk dari tubuhnya itu.
Dan dengan cara berpakaian seperti itu , timbullah aksiku yang di rencanakan sama Angga sebelum masuk ke toko hijab.
“Iya mbak… ni mau liat-liat dulu ..modelnya..”jawabku.
Setelah itu, si mbaknya yang jaga toko , mencarikan beberapa model hijabnya yang aku penginin. Dengan letak contoh jilbab yang ada di atas yang menggantung, sehingga Si mbak nya yang jaga toko agak jinjit dan terlihatlah tonjolan payudara yang sangat padat kencang dan besar.
Sehinnga terlihat dengan belahan payudaranya di bajunya itu.
“Buuuuujuuugh. . . . .”
“Gede amaat ya ,putih lagi. . .”
Dan pikiran seksual ku timbul seketika, dan gak karuan melihat pemandangan yang indah di depan mataku.
“Model ini mau Mas?”, ucapnya.
“Oh.. iya, lihat dulu..”, jawabku.
Dan aku pun segera memesan nya yang telah di ambilkannya. Lalu si Mbak berjilbab pun menuliskan nota untuk pembatyaan.
“Oiya Mbak.. boleh tahu namanya?” ucapku mengawali pembicaraan.
“Dita. . . .”, jawabnya.
“Ikbal. . . .. ”, jawabku sambil mejabat tangan.
“Ini Mas nota nya”, ucapnya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
“nanti Mas , sekitar jam setengah sembilan nan ″, jawabnya.
“Pulang sendiri apa ada yang nganter?” tanyaku.
“sendirian aja kok mas, cuma dekat mas” jawab Dita.
“Kalo gitu boleh ngaterin gak…?” tanyaku.
“Hmmmmm… boleh deh..” jawabnya sambil tersenyum.
Nah ini dia , kesempatanku untuk mempraktekan yang di ajarkan Angga kepadaku.
Setelah itu toko mau tutup, dan aku pun segera untuk membayar yang aku pesen tadi bersama angga. Dan kami pun menunggu wanita itu bersama Angga di luar ran deket dengan pint keluar toko hijab.
Beberapa menit kemudian wanita itu nampak dan menghampiriku.
“Maaf…Mas..., lama nunggu nya ya..?ucap nya.
“Duuuh..kalo nunggu wanita secant Dita sih , rasanya sangat lah meskipun beberapa menit”.jawabku
“Ihhhh…Mas ada-ada aja. . .” ucap Dita sambil tersipu.
Kami bertiga pun meninggalkan toko jilbab tersebut.
“Emang Dita tingaglnya di mana?” ucapku.
“Aku di Jalan diponegoro” katanya.
“Oohh, . . .!! jawabku.
Kami pun menuju tempat parkir dan aku tancap kendaraan bersama-sama.
“Brooow, aku turun di sini aja Brooow..” kata Angga saat mobil melewati tempat yang dia tuju.
Dan mobil pun kuhentikan, Angga turun langsung masuk ke tempat yang dia tuju. Kemudian tinggal aku dan Dita saja yang beranjak menuju ke tempat Dita tinggal.
“Itu sudah deket kok Mas, kost Dita”, kata gadis berjilbab itu.
“iya. . . .iyaa. . . kiri, di situ.” katanya lagi.
Kemudian kami pun turun dan saat di tempat kos, penghuninya sudah tidur semua. Tapi karena Dita memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk.
Aku berjalan dibelakangnya, menelan ludah melihat kemontokan pantat gadis manis berjilbab itu.
“ Mari Mas. . .silakan duduk dulu Mas!” kata gadis berjilbab itu.
Lalu Dita menuju ke belakang utnuk mengambil minuman. Dengan kamar yang minimalis di dalam hanya ada televisi, VCD, sama kursi semacam perangkat kebutuhan sehari –hari deh.
Dengan Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Sambil iseng kubuka2 koleksi film-filmnya, wah ini ada film yang sensual. Pas aku lihat VCD,
Gadis berjilbab itu pun masuk dengan membawakan segelas air es dan memakai kaos lengan panjang ketat, jilbab terselempang dan celana panjang dengan berbahan kain yang tipis dan halus
“Aduuuh. . ., terlihat tambah bahenol sekali ni cewek . . .? “pikirku.
“Nih diminum Mas, biar segeran dikit”, ucap wanita berkerudung itu.
“Dit. . ., kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.
“ Lha emangnya itu VCD apa mas?”jawab Dita gadis berkerudung itu.
“Punya temen kost, kali…. Biasanya emang mereka suka nontn film disini kalo aku pergi kerja..” jawab gadis berjilbab.
Dan saat itulah aku semakin bernafsu. Wah, kebetulan, bisa diajak nonton kayak gini.
“Aku puter ya Dit. . .mungkin saja film nya baguss..?” jawabku .
“Boleh kok Mas , gapapa…” jawab Dita. .
Aku pun mulai menyalakan film dan menontonnya. Dan saat film nya berputar, yang ditampilkan malah seorang wanita yang dudu di ranjang dan di tindihnya tubuhnya, disetubuhi oleh lelaki dengan sangar nya.
“Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Walaahh. . ., kok film kayak gitu,mas…”, kata Dita sambil kaget.
“Yawes, gapapa… kita tonton aja, yuk…” kataku
sambil memegang pergelangan tangannya dan menariknya pelan duduk disampingku. Akihrnya Gadis berjilbab itu pun mau duduk di samping aku. Terlihat lagi kemudian tindihan itu selesai , dan si wanita kemudian menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya jungkir walik.
“Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita itu yang ada di film .
Dita pun terlihat serba bingung. Dengan cara duduknya berubah2, namun matanya terpaku kepada layar TV. Nampaknya gadis cantik berjilbab ini mulai menyukai adegan seksual.
Pelan-pelan aku merangkul pinggulnya yang mantap dan meyakinkan. Gadis jilbab ini diam saja, sambil matanya tetap terpaku di layar TV.
Pelan kutarik Dita duduk semakin mendekat ke tubuhku, sampai dada Gadis berjilbab itu bergesekan dengan lenganku. Dita diam saja, dari bibir indahnya terdengar sedikit desahan pelan. Nafasnya juga mulai ambyaaar. .
“Wah, kayaknya dia horny yach. . .”, pikir aku.
Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kelaminnya laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.
“Oohh baby, Yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut.
Dan Gadis berjilbab itu pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya aku beranikan diri untuk memegang dada Dita yang montok itu.
Gadis berjilbab itu tiba2 melihat padaku dan mata kami saling menatap.
Kulihat matanya sayu penuh birahi. Aku remas dadanya,
“Jangan mas..” rintih Dita pelan.
“Jangan sedikit Mas. . .” ucapnya kembali.
Namun aku tahu, itu hanya kata2 saja. Tubuhnya tidak benar2 berontak, dan tatapan matanya justru semakin sayu birahi. Kemudian aku terus meremas dada montoknya dari luar kaosnya yang ketat, dan perlahan ku beranikan diri untuk mencium bibirnya.
Beberapa saat, dibalas dengan ciuman pula oleh Gadis berjilbab itu. Akhirnya aku dan Dita terlibat dalam acara cium-ciuman yang sangat seru.
Jilbabnya sudah lusuh kuremasi. Lidah kami saling mejalar satu sama lain. Kemudian ku singkirkan kaos ketat lengan panjang Gadis berjilbab itu pelan2.
Setelah kaosnya tersingkir memperlihatkan BH yang menampung buas dada montoknya, kuciumi lagi wajah gadis cantik berjilbab itu serta ku bereskan lagi jilbabnya yang sedikit berantakan.
Aku benar2 terangsang dengan gadis2 yang memakai jilbab.
Langsung aku menciumi bibirnya dengan liar,
“Mmmhhh. . ..”,
dan dibalas dengan ganas pula oleh Gadis berjilbab itu. Kemudian Dita pun mendesah,
“Oohh.. shh.. shh. . . . . ”,
Dan kemudian aku buka kaitan BH Dita dan terpampang di depan mataku. Dengan gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah tua milik gadis berjilbab cantik yang ngeseks itu.
Langsung aku jilati dari pegunugan teletabis kembar tersebut terus menuju ke puncaknya.
“Aakhh.. okhh.. Mas.. shh.. jangann.. jangan Mas.. jangan.. jangan… “
“Jangan hentikan Mas..” Hanya kata itu yang keluar dari bibir Gadis berjilbab itu. Wah malu malu kucing nih cewe ngewe, padahal udah2 jelas2 dia mau kok.
Tak lama kemudian puncak gunung kembar itupun berubah menjadi keras mirip dengan permen lollipop semakin keras saja.
Selanjutnya habis menjelajah di puncak gunung,akupun turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar aku jilati and geranyangi kembali.
“Uhh. . . .aroma tubuhmu memang enak, , mmh.. slurpp”,
ucapku sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.
“Ah…Sruuupt. . .Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Dita.
Kemudian aku mulai melorotkan sedikit celana panjang Dita kebawah dan membuka CD yang berwarna putih transparan.
Dan kemudian, aku langsung turun ke daerah selangkangan Dita. Posisinya sekarang tidur di atas ranjang dengan jilbab rapi masih dikenakan, namun buah dadanya sudah terpampang tanpa ditutupi apapun.
Dan kaki gadis berjilbab itu mengangkang dan aku duduk di bawah dan menjilati pangkal paha gadis berjilbab ituyang bernama Dita.
“Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. “
Dengan rakus aku jilati seluruh permukaan rambut di daerah Segitiga Bermuda tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan kemucing .
Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian aku menuju ke bibir memeknya Dita. Kujilati bibir-bibir aduhai tersebut dengan ganasnya,
“Okhh.. akkhh…. Mas.. ahh..” desah Gadis berjilbab itu sambil mengangkat pinggulnya.
Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam memeknya Dita. Dan terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku.
“Ohh…. Grrrrr…..Arrrggh, , , ,”, jerit Dita.
Gadis berjilbab sangat terangsang ketika aku jilati daging, yang biasa disebut klitoris. Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku.
Dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Dita dan terasa daging yang bergelombang-gelombang dan grinjil-grinjil di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir aku.
Langsung saja aku obok-obok zona bahaya itu . Gadis berjilbab itu pun semakin tak terkendali.
“Aahh.. OOhhh, ,, ,, ,sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Mas … ahkkh..” jerit Dita semakin nggak jelas.
Aku semakin memperbesar volume mainku dan mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian,
“Ohh.. Mas.. shh.. akkhh..” jerit Gadis berjilbab.
Dan kemudian mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam memeknya.
Kemudian aku keluarkan tangan aku dari gigitan kemaluan nya dan menciumi Gadis berjilbab itu.
“Sudah nikmat belum Dit?” tanya aku.
Gadis berjilbab itu pun tersenyum. Wajah lugunya yang masih terbalut jilbab terlihat sangat puas.
Kemudian karena aku juga ingin dipuaskan, segera kuarahkan Dita duduk, aku langsung melepaskan celanaku dan duduk di sofa nya yang deket dengan ranjang nya itu, pelan aku tarik gadis berhijab itu mendekat sampai wajahnya berada dihadapan rudalku yang telah hormat dengan gagah dan perkasa.
“Ayo, Dit. . . tolong jilatin ..”
Dengan kataku menyemangati sambil sedikit menarik jilbab Dita agar wajahnya semakin mendekat ke Rudal aku.
Dan Dita pelan2 menjulurkan lidahnya, mulai menjilati Rudal ku. Gadis berjilbab itu aku tuntun menjilat kearah buah zakarku.
Dengan matanya yang sekali-kali melirik ke arahku, seolah ingin memastikan jilatannya memang memuaskan aku.
Kemudian Dita menjilati batangan ku yang 9 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di area itu.
Aku mengocceh,
“Ahh.. ohh.. shh. . .damn. . .”,
saat Gadis berjilbab itu menjilati batang rudalku. Dita pun lalu mulai menjilati kepala rudal ku yang seperti helm SNI sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang bergoyang-goyang di atasnya.
Rudal ku pun semakin tegang saja, dan kemudian Dita mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluanku di dalam mulut Gadis berjilbab itu dengan tegangan tinggi, sehingga dengan gerak reflek aku maju mundurkan kemaluan aku sambil memegangi Gadis itu yang masih berjilbab.
Setelah hampir 10 menitan berlalu, aku cukup merasa puas menggarap proyek yang dasyat dengan wajah dan mulut Dita, segera dengan sedikit kasar aku hempaskan gadis berjilbab itu kembali terlentang di ranjangnya .
Kemudian kuambil dan ku oleskan rudalku dengan tisu basah yagn super extra khasiatnya dan ketika ku oleskan di rudalku dita pun semakin tambah tercengang dengan pergerakan arudalku yang semakin membesar. .. . .
Dita pun terlihat sudah pasrah, bahkan terlihat tidak sabar dengan tidur telentang dan kaki Gadis berjilbab yang mengangkang.
Kemudian kugesek2kan kepala rudalku untuk melumasinya sambil melontarkan pertanyaan kotor,
“Apakah kamu udah gak perawan ,?”
wajahnya yang merah padam karena birahi terlihat menatapku tajam, namun lalu mengangguk.
“Dasar.. . . .” kataku,
Langsung aku masukkan rudalku ke dalam memek Gadis berjilbab itu. Wah, dan ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir aku.
Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang aku ke dalam gigitan kemaluan Dita. Aku dorong keluar masuk kemaluanku ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu.
“Aahh.. Yessss…Argggh. . . .oohh.. shh.. akhhahh..Mhhhh….” desah Dita.
Dan semakin tak beraturan kemudian aku berhenti sejenak karena rudalku di dalam memek Gadis berjilbab itu dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis.
“Ih.. kamu ganas ya .. Mas..”
Dan Dita ganti membalasnya dengan perlakuan seperti aku. Saat Dita melakukan hal tersebut, kemaluan Gadis berjilbab itu terasa menjepit-jepit seluruh batang rudal ku aku secara teratur, dan membuat aku tak bisa mengendalikan diri.
Kemudian aku genjot dan genjoootttt lagi memeknnya dan aku menggesekkan, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluan Dita,
“Ahh.. ouuuchh.. Mas.. DAMN. . .”
“Jamur merang mu .. Mas. . .”
“Oohkss.. Ahhk.. Yes ahh.. ohkk..” jerit Dita.
Sambil menikmati jamur merang dan dia pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi clipppook cliipuuuuk. . .
Saat aku memasuk-keluarkan kejantanan aku di dalam kewanitaan Gadis berjilbab itu yang makin basah. Setelah 15 menit kemudian Dita mendesah,
“Mas.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, muncraat. . ..”
Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari memek Dita membuat batang rudalku panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluanku yang membuat aku tak bisa mengendalikan diri.
Dan keluarlah cairan hangat dari rudalku di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan.
Aku biarkan kemaluan aku di dalam kemaluan Dita sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluan Gadis berjilbab itu.
Kemudian ku keluarkan rudalku dan aku lepas kondom yang tadi aku pakai lalu aku berikan ke Dita.
“Nih, spermaku banyak kan ”, kata aku.
Gadis berjilbab itu pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh telanjang sampai keesokan harinya.
Pagi hari ketika gadis berjilbab itu bangun dan membersihkan diri, segera kuserbu dia dari belakang dan kembali memberi gadis semok berjilbab itu kenikmatan untuk kesekian kali.
Sangat sensasi dan nikmat sekali ternyata, seorang cewek berjilbab dengan berbagai pesona nya.. Sekian.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.ceritasemi.ml
No comments:
Post a Comment