Ceritasemi.ml - Sebut saja namaq Adul. Umurku sekarang 19 thn dan Mamaku berusia 37 thn. Mamaku cantik dan seksi layakanya gadis 24 tahunan. Mamaku pandai merawat tubuhnya. Kulitnya putih bersih, toket besar, dan juga kakinya yg jenjang dan seksi. Aq tak mengerti mengapa memandang Mama kandungku seperti itu, tapi aq dapat memastikan setiap laki-laki yg melihat Mamamku pasti ingin memilikinya.
Papaku seorang pengusaha sukses yg sangat sibuk, ia bia berpergian keluar kota bahkan ke luar negri untuk mengurus bisnisnya. Dia memberikan semua kebutuhan kami seperti rumah yg mewah dengan taman yg luas, juga sarana olah raga di rumah.
Cerita sex ini berawal ketika umurku 15 thn dan Mamaku 34 thn. Suatu hari papaku sedang besiap-siap untuk perjalanan bisnisnya selama kurang lebih 3 minggu. Ketika akan berangkat, Papaku berpesan agar menjaga rumah dan Mamaku, dan agar jangan macam-macam sehingga menyusahkan Mamaku, selama Papa ke luar kota.
Hari itu berlalu spserti hari-hari biasanya tanpa sesuatu hal luar biasa yg terjadi. Keesokan harinya cuaca sangat panas dan kering. Kebetulan waktu itu libur semesteran jadi aq tdk ke sekolah. Ketika aq keluar dari kamarku, kucari mamaku ke tempat biasanya. Kulihat mamaku di kolam renang memakai bikini yg belum pernah aq lihat sebelumnya. Ketika kulihat dadanya yg sepeti mengambang di air, kurasakan kemaluanku mulai menegang. Begitu melihatku, Mama menyuruhku mengambil sarapan yg sudah disiapkan di dapur.
Ketika aq didapur, Mamaku selesai dari kolam renang kemudian membilas tubuhnya di kamar mandi. Kucoba untuk mengintipnya, tapi pintu kamar mandi terkunci rapat. Aq pergi keruang tengah sambil tetap membayangkan goyangan dadanya dengan air bercucuran sampai ke kaki jenjangnya yg sexy
Usai mandi dan berganti pakaian dia mengahmpiriku ke ruang tengah dan aq tak dapat membuang bayangan tubuh Mamamku yg sungguh menggairahkan.
Jam 12 siang ketika sedang nonton TV, mamaku bilang akan tidur siang. Aq berharap dia akan mengajakku tidur bersama di sampingnmya. Ketika melangkah menaikki tangga, kulihat goyangan pinggulnya yg membuat kemaluanku menegang lagi.
Jam 1 siang aq bermaksud tidur siang. di kamarku aq tdk bisa tidur karena cuaca yg tdk enak, dan aq tak bisa membuang lamunanku tentang tubuh indah Mamaku. Aq pegang penisku yg sudah sangat keras dan kukocok-kocok sambil membayangkan goyangan dada Mamaku waktu di kolam renang.
Setelah selesai, kucoba untuk tidur kembali, tetapi meskipun mata terpejam tetap tdk bisa tidur. Penisku masih sangat keras. Aq tdk tahu harus berbuat apa. Aq sangat menginginkan Mamaku.
Aq keluar kamarku memakai celana pendek, kemudian ke kamar Mamaku. Pintunya terbuka. Dia tidur tengkurap dengan kedua kakinya agak terbuka. dia memamakai celana kolor tapi masih menutupi pantatnya. Mamaku kalau tidur seperti orang mati, susah bangunya, tapi aq takut sekali.
Aq mulai mengelus-ngelus penisku yg masih dalam celana pendekku. Aq merasakan sesuatu yg nikmat sekali, sampai aq tak tahan lagi. Aq berdiri di samping ranjangnya dan kusemprotkan seluruh maniku disekujur kaki jenjangnya. Aq melenguh dan mendesah perlahan sekali, Aq merasa takut sekali kalau dia terbangun karena cucuran maniku yg panas di sekujur kakinya. Aq kembali ke kamarku, tak dapat kupercaya kusemprotkan maniku ke tubuh Mamaku. Aq merasa berdosa sekali, kemudian aq tertidur lelap.
Paginya deg-degan aq sudah siap-siap akan kemarahan Mamaku, tapi kok ya.., tdk apa-apa, sepertinya dia tdk menemukan bekas maniku pada saat dia bangun. Aq berjanji pada diriku sendiri tdk akan melakukan itu lagi, karena dia adalah Mamaku. Sepanjang siang itu sikap Mamaku biasa-bisa saja seperti tdk ada apa-apa. Kupikir dia
tahu tapi dia menyukainya, entahlah…, Atau maniku telah mengering waktu dia bangun.
Dua malam kemudian penisku tegang lagi. Malam itu adalah malam terpanas pada musim kemarau tsb. Aq tak bisa tidur lagi, kulihat pintu kamar Mamaku tertutup. Kupikir dia tahu apa yg telah kulakukan dan dia menginginkanya lagi.
Kubuka perlahan-lahan tanpa menimbulkan suara dan kemudian masuk ke kamar Mamaku. Kulihat Mamaku tertidur hanya memakai celana dalam dan BH. Tak dapat kupercaya mataq melihatnya setengah telanjang. Kupegang penisku dan kukocok dengan keras, ketika maniku akan keluar, kusemprotkan di selangkanganya dan di atas celana dalamnya.
cepat-cepat aq kembali ke kamarku. Kupikirkan apa yg telah terjadi sampai aq terdidur.
Paginya masih seperti biasa Mamaku tdk apa-apa. Aq masih penasaran, tahu nggak sih kelakuanku, gimana caranya untuk meyakinkan hal itu?
Malam berikutnya aq ke kamar Mamaku lagi, dia memakai celana dalam dan BH saja, tapi kali ini tidurnya miring. Wah…, gimana caranya ngocok nih. Aq mau kemut teteknya, mungkin dia akan membunuhku kalau sampai terbangun. Kucoba untuk merabanya, waduh gimana caranya ya…, aq gemetaran.., Kulihat ada vaseline di meja rias. Lalu kuambil dan kuoleskan pada penisku. Lalu aq nekad akan kucoba gesek-gesekan penisku ke Mamaku.
Aq naik ke ranjang dan berbaring di belakangnya dan mulai mengesek-gesekan penisku ke pantatnya. Dia masih tertidur, tdk bergerak. Kuselipkan penisku lebih bawah lagi diantara kakinya dan mulai kutekan-tekan. Sebenarnya aq takut dia bangun kalau aka kebanyakan bergerak, tapi aq nggak tahan. Aq pompa penisku keluar masuk di antara kakinya. Tak berapa lama maniku muncrat di antara kedua kakinya dan sebagian meleleh kena memeknya. Aq kembali ke kamarku dengan pikiran dipenuhi bayangan memeknya.
Paginya masih seperti biasa, Mamaku tdk ngomong apa-apa, sehingga menambah rasa penasaranku, masak sih dia tdk merasakan ada bekas vaseline dan maniku di kakinya.
Kucoba untuk mengetesnya. Kutunggu di kamarku sampai jam 6 pagi. Aq tahu persis Mamaku selalu bangun jam 7 pagi setiap hari, aq ke kamarnya dan menggesek-gesekan penisku di antara kakinya, butuh waktu 30 menit untuk muncrat di kakinya, kemudian akau keluar tiduran sambil menunggu apa yg akan terjadi.
Jam 7 pagi Mamaku bangun terus mandi. Aq keluar kamar terus ke dapur. Dia sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti tdk ada apa-apa sambil mencuci piring. Aq ke kamar mandinya, kulihat celana dalamnya basah kuyup oleh maniku. Sekarang akau yakin sekali, Mamaku tahu kelakuanku. Malah aq jadi bingung sendiri, soalnya Mamaku tdk memperlihatkan perubahan apapun. Dia pergi ke supermarket dan kembali tiga jam kemudian. Aq masih memikirkan apa yg akan kulakukan dengan Mamaku malam ini.
Kita nonton TV, kemudian Mamaku bilang akan pergi tidur. Kutunggu hampir 2 jam, biar dia tidur nyenyak dulu. Kemudian masuk kamarnya dan kulihat dia tidur berselimut. sialan.., rupanya dia tdk suka aq kerjain. Aq sudah tegang banget, kuambil vaseline kuoleskan ke penisku kemudian akau naik keranjang. Dia tidur tengkurap dengan kakinya terbuka sangat lebar. Kucoba singkap selimutnya agar bisa mengocok di antara kakinya.
Ketika kusingkap selimutnya, jantungku hampir berhenti berdenyut, dia telanjang bulat! Aq lihat memeknya dengan jelas dan bibir memeknya kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan gemetaran kusentuh memeknya perlahan kemudian kuusap-usap dengan lembut.
Lama-lama memeknya semakin basah, kemudian kutarik kedua kakinya berlawanan sehingga kakinya semakin membentang lebar.
Tiba-tiba dia bergerak, posisinya menjadi miring membelakangiku. Tapi kedua kakinya masih terbuka lebar. Aq berbaring di belakangnya dan mulai mengocokkan penisku di antara kakinya dan kucoba menyentuh memeknya. Dia tdk bergerak ketika perlahan-lahan penisku masuk makin dalam ke memeknya. Aq mulai memompanya keluar masuk perlahan- lahan, kudengar dia mendesah kayaknya sedang mimpi.
Aq nggak tahan lagi, sehingga kocokanku semakin keras dan cepat. Kurasakan cairan di memeknya semakin deras. Aq juga merasakan sudah waktunya akan orgasme, tiba-tiba dia melepaskan penisku dari memeknya sehingga maniku berhamburan di bibir memeknya. Kemudian dia tidur lagi telentang dengan kedua kakinya dirapatkan.
Kulihat kedua teteknya yg besar. Kemudian kujilat dan kuhisap- hisap. Mamaku mendesah-desah ketika kuhisap putingnya. Aq mulai menggesek-gesekan penisku lagi dan air maniku berceceran di antara teteknya. Aq kembali kekamarku dan sulit kupercaya apa yg telah terjadi aq telah ngentotin Mamaku. Kemudian aq tertidur dengan nyenyak sekali.
Pagi harinya kulihat Mamaku memakai daster. Kulihat juga puting susunya di balik dasternya yg tipis. Dia tdk ngomong apapun tentang semalam. Heran.., kenapa dia melepaskan memeknya sebelum aq orgasme. Aq masih takut-takut untuk mulai ngomong denganya.
Siangnya Mamaku pergi dengan temannya untuk menghadiri pesta perkawinan. Jam 11 malam baru pulang, mungkin jalan-jalan dulu. Dia bilang sangat lelah sekali dan ingin tidur dengan nyenyak. Ketika ngomong begitu dia tersenyum manis sekali kemudian menciumku dan bilang selamat malam. Kutunggu hampir 1 jam, kemudian kulepas semua pakaianku kemudian kekamar Mamaku, pintunya terbuka.
“Woowww..!, Dia tidur bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.
Tidurnya telentang dengan kedua kakinya terbuka sangat lebar. Aq berlutut di antara kedua kakinya dan mulai mengelus-elus memeknya dengan tangan sebelahnya kuusap-usap putingnya. Memeknya semakin basah saja dan penisku semakin keras. Kuarahkan penisku ke memeknya,
“Hmm…, nikmatnya”, dan dia kudengar mendesah juga.
Kurasakan otot memeknya meremas-remas penisku sehingga aq mulai memompa lebih cepat dan keras. Aq hisap putingnya juga. Mamaku terbangun!, dengan suaranya yg perlahan nyaris tak terdengar dia bilang,
“Oh.., Adul apa yg kamu lakukan?, aq Mamamu”.
“Aq sangat mencintaimu Mam dan aq akan ngentotin Mama jika Mama menginginkanya juga”
Kemudian dia bilang sambil mendesah,
“Oke, tapi jangan keluarkan di dalam, Aq tak mau dihamili anakku sendiri”.
Ketika kudengar itu, kugenjot semakin keras dan keras. Dia bilang,
“Ohh Dul, Yg keras lagi dong. Mama suka penis besarmu. Oooh.., Mama mau sampai, Dul, Mama…, ssaammpppaaii…”
Kugenjot tambah keras lagi. Kurasakan aq mau sampai juga.
“Aq ingin semprotkan di dalam Mam, Akan kusemprotkan semuanya di dalam.”
“Jangan Dul…, tolong jangan…, Mama tdk pakai kontrasepsi…, ntar Mama hamil anakmu”
“Nggak bisa Mam, aq sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam…, Mam aq sampai”
“Dul pejuhmu panas sekali, Mama suka sekali sayang.”
“Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh”
Ternyata dia sangat menyukainya, so kita ngentot tiap hari sampai papaku pulang.
Setelah itu, kita selalu tidur sekamar kalau papa keluar kota lagi. Sekarang umurku 18. Mamaku 38 dan kita masih ngentot terus. Mamaku hamil, tapi dia putuskan untuk mengugurkannya karena dia tdk ingin punya bayi dariku. Tapi dia bilang, boleh ngentotin dia terus kalau papa bepergian.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.ceritasemi.ml
No comments:
Post a Comment